sumbermakanan.co.id - Sebenarnya sirloin dan tenderloin sama-sama merupakan beef loin, namun kedua jenis beef ini sedikit berbeda dalam hal rasa, tekstur, kandungan kolesterol dan protein. Kedua daging tersebut memberikan nutrisi rendah lemak, namun ada perbedaan yang perlu diperhatikan antara sirloin dan tenderloin.
Perbedaan sirloin dan tenderloin terletak pada letak, tekstur, rasa, dan kandungan lemak dagingnya.
Baca juga: 4 Bahan Makanan Pengganti Daging
Mengetahui perbedaan antara sirloin dan tenderloin dapat membantu Anda memutuskan daging mana yang akan dimakan saat dibutuhkan. KontenPedia sudah merangkum jawabannya dilansir dari itonefirst.com, Kamis (23/2/2023) tentang perbedaan antara sirloin dan tenderloin.
1. Tekstur Daging
Perbedaan kedua antara sirloin dan tenderloin adalah tekstur dagingnya. Dibandingkan dengan sirloin, tenderloin cenderung lebih lembut dan empuk. Ini karena daging tenderloin tidak memiliki otot untuk bergerak.
Istilah "sir" untuk sirloin berasal dari bahasa Inggris "sir" atau "man" dan cenderung terdengar kasar. Daging sapi sirloin jauh lebih keras daripada daging tenderloin karena daging sirloin terdiri dari otot yang digunakan untuk bergerak. Sirloin dilapisi lemak, sehingga menjadi lebih segar dan nikmat saat dipanaskan. Tenderloin juga memiliki rasa yang kaya, tapi tidak sebanyak sirloin.
Namun, salah satu keunggulan tenderloin adalah teksturnya yang lebih lembut. Faktor ini cukup membuat tenderloin menjadi daging steak yang populer.
2. Posisi Daging
Perbedaan pertama antara sirloin dan tenderloin adalah posisi kedua daging tersebut. Tenderloin, juga dikenal sebagai beef hashing, yakni daging sapi yang diambil dari bagian tengah sapi. Tenderloin diapit di antara 3 sirloin atas dan bawah.
Sirloin sendiri disebut daging luar. Daging ini terletak di bagian luar tulang rusuk, di bagian bawah tulang rusuk. Pinggang mengelilingi tenderloin dan terdiri dari otot aktif. Dilihat dari lokasinya, jumlah tenderloinnya jauh lebih sedikit dibandingkan sirloin.
Baca juga: 3 Tips Menyimpan Daging Sapi yang Benar
3. Kandungan Lemak
Meski sama-sama tergolong daging tanpa lemak, sirloin dan tenderloin sedikit berbeda kandungan lemaknya. Daging sirloin sebenarnya merupakan bagian otot yang sering digunakan sapi untuk berolahraga. Otot-otot ini biasanya ditutupi dengan lemak. Meski begitu, beef tenderloin jauh lebih rendah lemaknya, terutama bagian atas beef tenderloin yang mungkin mengandung lemak. Tenderloin, sebaliknya, bisa mengandung 18 gram lemak dalam 100 gram.
Tenderloin biasanya dibuat dengan cara digoreng. Jangan memasak terlalu lama, karena memasak terlalu lama akan mengeringkan dan mengeraskan daging. Berbeda dengan tenderloin, sirloin membutuhkan waktu memasak yang lebih lama. Daging ini biasanya dikukus atau dipanggang dalam waktu lama.